Rabu, 15 September 2010

SEBUAH GERAKAN PERUBAHAN DI TURKI

Tanzimat

Tanzimat dalam bahasa turki dikenal dengan dengan tanzimat-I khairiye adalah gerakan pembaharuan turki.  Gerakan ini  diperkenalkan kedalam system birokrasi Turki Usmani semenjak pemerintahan Sultan ‘Abd al-Majid(1839-1861), putra sultan Mahmud II dan Sultan ‘Abd al ‘Aziz(1861-1876). Kata ini mengandung  arti mengatur, menyusun dan memperbaiki.  Kata tanzimat sendiri secara resmi tercantum dalam dokumen kerajaan pada pemerintahan Sultan Mahmud II , periode tanzimat berakhir pada awal pemerintahan Abd al-Hamid II, 1880. Latar belakang tanzimat ialah banyaknya tokoh-tokoh yang menginginkan adanya perubahan di Turki Usmani karena para tokoh itu telah mengerti kemajuan yang dicapai oleh masyarakat eropa. Para tokoh terinsiprasi dengan hal tersebut.
Tokoh utama pada periode tanzimat adalah Mustafa Pasya yang lahir di Ruschuk, Istanbul tahun 1800. Reformasi yang ia lakukan ketika memegang jabatan perdana menteri adalah melakukan pembaharuan pada lembaga militer. Ia membentuk tentara Nizam dalam bentuk yang baru dan membentuk suatu lembaga kerajaan yang besar. Lembaga itu terdiri dari pejabat tinggi, gubernur, pasya dan ayan yang berasal dari seluruh penjuru negeri. Lembaga itu dilantik secara formal dan disaksikan oleh ulama dan pembesar istana. Juga dilakukan perombakan organisasi Janissari dengan member hak-hak yang lebih memuashkan kepada para derebey dan ayan, kelompok elit yang ada diprovinsi-provinsi dimana ia sendiri termasuk didalamnya.
Tokoh lain yakni Mustafa Rasyid Pasya(1800-1858), ia lahir di Istanbul. Pada tahun 1832 ia ditunjuk sebagai amedi yang memungkinkan dirinya menjadi sekretaris utama Rais Efendi yang merupakan menteri luar negeri saat itu. Pada tahun 1834 ia diangkat menjadi duta besar di Paris.setelah itu ia juga diangakat menjadi menteri luar negeri. Karena seringnya berinteraksi dengan dunia barat yang telah mengalami kemajuan,  akhirnya ia mempunyai pemikiran  mengadakan suatu perubahan dan dalam sejarah turki dikenal dengan tanzimat.
Selanjutnya juga dikenal Mahmed Sadik Rifat Pasya (1807-1856). Pada tahun 1834 ia di tunjuk sebagai asisten menteri luar negeri, dan 3 tahun berikunya menjadi duta besar di Wina. Untuk menyalurkan ide-ide pembaharuanya, ia mendirikan Dewan Tanzimat dan ia menjadi ketuanya. Untuk memajukan turki ia memiliki beberapa pokok pikiran, pertama : Turki hanya dapat mencapai peradaban modern barat bila dapat menciptakan suasana damai dan menjalin hubungan baik dengan Negara-negara barat. Kedua : untuk menjadikan turki sebagai Negara makmur, maka tidak ada pilihan kecuali keharusan menjadikan rakyat Turki sebagai rakyat yang makmur juga. Sedangkan kemakmuran rakyat hanya dapat diperoleh dengan menghilangkan pemerintahan yang absolute. Karena, dalam tekanan pemerintahan yang otoriter, rakyat akan menguirangi semangat kerja, mengikis watak  kejujuran dalam bekerja sehingga kepentingan pribadi menjadi lebih penting ketimbang kepentingan Negara. Dengan sendirinya, budaya korupsi akan semakin menggejala dan akhirnya tingfkat produktivitas kerja menurun. Semua itu akan mengakibatkan kejatuhan Negara. Negara haruslah  berdasarkan pada hukum yang dapat menjamin kesamaan derajat seluruh rakyat dihadapan Negara.
Ide pembaharuan itu mendapat tanggapan baik dari pihak istana. Pada tanggal 3 november 1839 Sultan ABd al-Masjid mengumumkan deklarasi Gulkhane. Dengan adanya itu maka kewajiban sultan ialah: pertama, menjaga keamanan harta milik seluruh warga Negara yang berada diwilayah kekuasaan turki dan pungutan diluar pajak dihapus. Selain itu juga diadakan system rekruitmen dalam tubuh angkatan bersenjata. Kedua, seluruh umat beragama, baik muslim maupun non-muslim, akan berada dalam kedudukan sama dihadapan hukum.  Tujuan deklarasi ini ialah untuk memenuhi keinginan kekuatan-kekuatan bangsa eropa, yang secara serius telah melakuakn intervensi dalam beberapa urusan dalam negeri turki sebagai pemecah krisis Yunani. Selain itu juga untuk menumbuhkan rasa percaya diri pemerintahan dalam negeri.
Bagi bangsa turki tanzimat tentunya dimaksudkan untuk melindungi kerajaan turki dari kekuatan luar.tanzimat  ditindaklanjuti dengan diundangkannya Khatt-I Humayun pada 18 februari 1856 yang telah membawa perubahan dalam bidang hukum, pendidikan, dan pemerintahan. Pembaharuan dibidang hukum bertujuan untk menjadikan hukum usmani dapat diterima di masyarakat Eropa. Selain tiu untk memodernisasi sistem hukum islam tradisional. Upaya itu diwujudkan dengan perundang-udangan di bidang aturan komersial(28 juli 1850)prosedur komersial(14 november  1861), sanksi hukum (9 agustus 1858), dan kelautan (20 agustus 1863). Pelaksanaan hukum dibawah control lembaga peradilan diluar ulama.
Di bidang pendidikan di dilakukan beberapa perombakan. Dahulu pendidikan di turki diluar tanggung jawab kerajaan, dan menjadi tanggung jawab jkelompok keagamaan. Namun sejak tanzimat diumumkan maka Kerajaan  pada tahun 1773 mendirikan sekolah angkatan laut, pada tahun 1793 didirikan sekolah militer, serta tahun 1827 dibuat sekolah teknik dan juga kedokteran.lembaga pendidikan para diplomat pun didirikan, termasuk didalamnya penterjemah pada tahun 1833. Sekolah ketatanegaraan yang kemudian menjadi Fakultas ILmu Politik Universitas Ankara tahun 1950. Tercatat pada tahun 1914 Turki Usmani telah memiliki 36.000 sekolah, meskupun sebagian besar merupakan sekolah-sekolah kecil.
Dalam bidang pemerintahan Sultan mendirikan lembaga perwakilan antar tokoh-tokoh local, the assembly of provincial notebles, pada tahun 1845. Masing-masing provinsi wajib mengirim wakilnya ke Istanbul. Setibanya mereka di Istanbul mereka diberi dokumen tentang pembaharuan dan pandangan mereka tentang pembaharuan yang diajukan sultan.
Resume dari buku:
“sejarah kebudayaan islam di kawasan turki “
karya DR. Syafiq A. Mughni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar